Terkadang cara terbaik untuk mengatasi kemarahan adalah dengan menemukan humor dalam situasi tersebut, tetapi tidak selalu mudah untuk menertawakan sesuatu ketika Anda merasa sangat kesal. Jangan khawatir-dengan mempelajari cara mengenali tanda-tanda awal kemarahan, Anda dapat berlatih menggunakan humor untuk meredakan situasi tegang sebelum menjadi tidak terkendali. Kami telah mengumpulkan beberapa tips untuk membantu Anda memulai sehingga saat Anda merasa kesal, Anda bisa tertawa.
Langkah
Metode 1 dari 3: Mengembangkan Selera Humor Anda
Langkah 1. Berlatihlah tertawa
Mungkin terdengar konyol, tetapi beberapa orang tidak terbiasa tertawa dan akan sulit menggunakan humor untuk melepaskan amarah jika Anda tidak merasa nyaman tertawa. Jadi konyol dan luangkan waktu untuk berlatih tindakan tertawa.
- Mulailah dengan tersenyum. Bahkan jika itu adalah senyuman yang dipaksakan, itu adalah langkah pertama dalam tertawa dan mengembangkan selera humor Anda.
- Ucapkan "ha" untuk membuat Anda tertawa. Mulailah dengan satu, lalu dua, dan terus tingkatkan 'ha' Anda sampai Anda tertawa.
- Misalnya, Anda akan berkata, “Ha. Ha ha. Ha ha ha." Setelah beberapa ha, Anda setidaknya akan menertawakan betapa konyolnya suara Anda.
Langkah 2. Jauhkan hal-hal lucu dengan Anda
Anda dapat mengembangkan selera humor Anda dengan mengelilingi diri Anda dengan hal-hal yang membuat Anda tertawa, atau setidaknya tersenyum. Itu tidak harus sesuatu yang besar, tetapi itu harus menjadi sesuatu yang mencerahkan suasana hati Anda segera setelah Anda melihatnya.
- Simpan meme lucu di ponsel atau perangkat elektronik Anda. Atau ambil selfie lelucon dan gunakan sebagai wallpaper Anda.
- Simpan sesuatu yang lucu seperti sosok bobbling di meja Anda di tempat kerja atau beli gantungan kunci lucu.
- Letakkan catatan tempel dengan ucapan atau lelucon lucu di loker Anda di sekolah sehingga Anda dapat melihatnya secara teratur.
Langkah 3. Lakukan sesuatu yang Anda sukai
Akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk mengembangkan humor jika Anda melakukan sesuatu yang Anda sukai. Melakukan hal-hal yang Anda sukai akan membuat Anda rileks, meringankan suasana hati Anda, dan membuat Anda tersenyum. Luangkan waktu untuk bersenang-senang sehingga ketika Anda perlu melepaskan kemarahan dengan humor, Anda bisa melakukannya.
- Pergi ke taman hiburan atau bahkan pergi ke taman bermain dan berayun dan meluncur. Anda tidak pernah terlalu tua untuk bermain.
- Tonton sitkom atau kartun favorit Anda di TV, tonton komedi terbaru untuk diputar di layar lebar, atau hadiri acara komedi.
- Dapatkan beberapa aktivitas fisik. Berjalan-jalan atau pergi ke gym dapat membuat Anda rileks. Saat Anda santai, lebih mudah bagi Anda untuk memiliki selera humor.
Langkah 4. Habiskan waktu dengan orang-orang yang membuat Anda bahagia
Sama seperti melakukan sesuatu yang Anda sukai, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang membuat Anda tersenyum dapat membantu Anda mengembangkan selera humor. Mereka dapat menunjukkan cara untuk meringankan serta memberikan contoh bagaimana menggunakan humor untuk melepaskan kemarahan.
- Terima undangan jika teman atau anggota keluarga Anda mengundang Anda ke suatu tempat. Anda mungkin hanya bersenang-senang untuk membuat Anda tertawa.
- Anda tidak perlu melakukan sesuatu yang khusus. Hanya duduk dan berbicara dapat membuat Anda tersenyum dan membantu Anda tertawa.
- Habiskan waktu bersama beberapa anak. Entah itu sesuatu yang mereka katakan atau lakukan, anak-anak sangat bagus untuk membantu Anda mengembangkan selera humor Anda.
Langkah 5. Cobalah yoga tawa
Bentuk yoga ini berbeda dengan yoga tradisional. Alih-alih melakukan pose anjing atau anak yang menghadap ke bawah, Anda fokus pada pernapasan, gerakan dan visualisasi yang menyenangkan, dan tertawa. Anda mendapatkan manfaat dari aktivitas fisik, ditambah Anda mempelajari strategi menggunakan tawa untuk menenangkan diri.
- Hadiri yoga tawa atau sesi tawa kelompok di komunitas Anda. Latih latihan di rumah untuk lebih mengembangkan selera humor Anda.
- Mintalah seorang teman untuk menemani Anda. Dengan begitu Anda bisa berlatih bersama di luar kelas.
Metode 2 dari 3: Mengenali Kemarahan Saat Muncul
Langkah 1. Berhati-hatilah
Teknik mindfulness membantu Anda fokus pada saat ini dan bagaimana perasaan Anda di dalamnya. Ini membantu Anda menyadari emosi Anda yang berarti Anda akan dapat mengenali ketika Anda mulai marah. Jika Anda dapat mengenalinya maka Anda akan dapat menggunakan humor untuk melepaskannya. Namun, pastikan Anda tidak menahan amarah dengan tertawa karena hal ini dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Sadarilah semua emosi Anda dan biarkan diri Anda merasakannya.
- Fokuskan indra Anda pada apa yang Anda alami saat ini. Perhatikan apa yang Anda lihat, cicipi, cium, rasakan, dan dengar.
- Pusatkan pikiran Anda pada apa yang Anda lakukan saat itu. Pikirkan tentang apa yang terjadi dan bagaimana perasaan Anda tentang hal itu.
- Perhatikan tubuh Anda. Misalnya, apakah ada yang sakit atau terasa tegang? Apakah ada yang terasa santai?
Langkah 2. Identifikasi tanda-tanda fisik kemarahan
Reaksi fisik Anda dapat membantu Anda mengidentifikasi kapan Anda merasa marah. Ini penting karena kemarahan yang terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah, seperti bisul, penyembuhan luka yang lambat, serangan jantung, dan stroke. Beberapa tanda fisik kemarahan meliputi:
- Napas berat atau cepat.
- Berkeringat.
- Pembilasan.
- Peningkatan aliran darah ke otot.
Langkah 3. Perhatikan orang lain
Jika Anda menyadari bagaimana perasaan orang-orang di sekitar Anda, Anda akan tahu kapan ketegangan meningkat. Anda juga akan dapat mengetahui apakah menggunakan humor adalah cara yang tepat untuk mencoba mengurangi kemarahan orang-orang di sekitar Anda.
- Dengarkan apa yang dikatakan orang ketika mereka berbicara dengan Anda. Kata-kata mereka akan memberi tahu Anda secara langsung bagaimana perasaan mereka atau memberi Anda petunjuk.
- Misalnya, jika Anda bersama saudara perempuan Anda dan dia berkata, “Aku sangat marah sekarang”, itu adalah tanda langsung bahwa dia sedang marah.
- Cari petunjuk dalam bahasa tubuh mereka. Apakah tubuh mereka tampak tegang? Apakah mereka mondar-mandir?
- Misalnya, jika Anda masuk dan melihat teman Anda dengan rahang tegang dan tinju mengepal, itu mungkin pertanda dia marah.
Langkah 4. Tentukan tingkat kemarahan
Tergantung pada tingkat kemarahan yang Anda atau orang lain rasakan, humor mungkin membantu meredakan situasi atau tidak. Tentukan apakah itu tingkat kemarahan yang rendah atau di luar kendali.
- Jika situasinya berpotensi menimbulkan kemarahan, tetapi belum ada, Anda mungkin dapat menggunakan humor untuk melepaskannya.
- Misalnya, jika Anda tahu Anda akan mengkonfrontasi teman Anda karena sesuatu yang mereka lakukan, cobalah memvisualisasikan sesuatu yang lucu untuk meringankan suasana hati Anda.
- Jika Anda adalah lawan bicara yang agak marah, Anda masih bisa mencoba menggunakan humor.
- Misalnya, jika Anda tahu bahwa ayah Anda mulai frustrasi, cobalah membuat lelucon kecil.
- Jika Anda sangat marah, humor mungkin tidak membantu saat itu. Juga mencari kelas manajemen kemarahan jika Anda sangat marah.
Metode 3 dari 3: Menggunakan Humor dengan Tepat
Langkah 1. Menertawakan diri sendiri
Humor bisa menjadi alat yang ampuh untuk membantu Anda mendapatkan perspektif tentang suatu situasi. Baik Anda sendiri atau bersama orang lain, membuat lelucon dengan biaya sendiri adalah salah satu cara Anda dapat menggunakan humor untuk melepaskan amarah. Ini dapat membantu meredakan ketegangan orang lain dan benar-benar mengurangi tingkat stres Anda juga.
- Itu selalu merupakan ide yang baik untuk tidak menganggap diri Anda terlalu serius. Mampu menertawakan diri sendiri akan membantu Anda menghindari kecemasan dan kemarahan.
- Misalnya, jika Anda secara tidak sengaja menabrak rekan kerja dan membuat mereka menumpahkan kopi, Anda dapat menggunakan humor agar mereka tidak marah.
- Anda mungkin mengatakan sesuatu seperti, “Jika saya lebih ceroboh, saya akan menjadi salah satu dari Tujuh Kurcaci!”
Langkah 2. Bercanda tentang situasinya
Jangan mencoba menggunakan humor untuk melepaskan kemarahan dengan mengolok-olok orang lain. Tidak apa-apa untuk menemukan humor dalam situasi tersebut. Tidak baik mengatakan hal-hal yang dapat menyakiti perasaan seseorang, meskipun itu benar atau lucu. Bercanda tentang seseorang dapat memperburuk situasi.
- Jika orang lain sudah marah (atau sampai di sana), mengolok-olok mereka mungkin akan membuat mereka lebih marah.
- Misalnya, memanggil sepupu Anda "telinga bodoh" ketika dia sudah marah kemungkinan besar akan memulai pertengkaran.
- Bercanda tentang situasi dapat membantu Anda (dan orang lain) melihat situasi dari perspektif yang berbeda.
- Misalnya, cobalah membantu rekan kerja Anda melihat humor dalam rapat 'efisiensi' tiga jam Anda di tempat kerja.
Langkah 3. Jadilah sensitif
Beberapa lelucon atau bentuk humor mungkin lucu bagi Anda, tetapi tidak pantas bagi orang lain. Sebelum Anda menggunakan humor untuk melepaskan kemarahan, pastikan bahwa apa yang Anda katakan tidak akan menyinggung siapa pun. Anda juga harus mempertimbangkan konteks situasinya. Mungkin boleh saja menggunakan humor dalam situasi tersebut, tetapi pastikan selera humornya bagus.
- Hindari lelucon tentang ras, seksualitas, agama, dan politik. Area ini bisa sangat sensitif bagi sebagian orang.
- Bercanda tentang kematian, tragedi, atau trauma harus dilakukan dengan hati-hati.
- Misalnya, membuat lelucon tentang malaikat maut ketika saudara Anda berdebat di pemakaman ayah Anda, tidak terlalu sensitif.