Apakah kamu selalu merasa sedih? Anda mungkin mengalami gejala depresi. Tetapi menjadi sedih selama satu atau dua hari tidak berarti bahwa Anda menderita depresi. Depresi adalah gangguan psikologis umum yang dapat sangat memengaruhi fungsi sehari-hari, dan melampaui perasaan sedih atau sedih. Sebanyak yang diinginkan oleh orang-orang dengan depresi, mereka tidak bisa begitu saja "keluar dari itu". Dengan gejala mental, emosional, dan fisik, itu bisa menjadi luar biasa dengan sangat cepat. Kabar baiknya adalah ada cara untuk mengobati dan mencegah depresi begitu Anda terkena.
Langkah
Bagian 1 dari 3: Mengenali Gejala Gangguan Depresi Mayor
Langkah 1. Diagnosis gejala mental/emosional
Depresi bermanifestasi secara fisik, mental, dan emosional. Profesional kesehatan mental menggunakan sistem untuk mendiagnosis depresi yang mencakup sebagian besar gejala berikut di seluruh lingkungan (rumah, sekolah, tempat kerja, sosial) selama 2 minggu atau lebih:
- Suasana hati yang tertekan hampir sepanjang hari (merasa sedih, sedih)
- Merasa putus asa atau tidak berdaya (tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk membuat segalanya lebih baik)
- Hilangnya kesenangan atau minat pada sebagian besar kegiatan (hal-hal yang dulu menyenangkan sekarang tidak lagi)
- Masalah berkonsentrasi (di rumah, tempat kerja, atau sekolah; tugas mudah sekarang sulit)
- Perasaan bersalah (merasa seperti Anda kacau dan tidak pernah bisa pulih)
- Perasaan tidak berharga (tidak ada yang Anda lakukan tampaknya penting)
- Pikiran tentang kematian atau mengambil nyawamu
Langkah 2. Identifikasi pikiran untuk bunuh diri
Meskipun pikiran untuk bunuh diri tidak diperlukan untuk diagnosis depresi, mereka bisa menjadi gejala gangguan tersebut. Jika Anda mengalami pikiran untuk bunuh diri atau ingin mengambil hidup Anda, jangan menunggu. Hubungi teman atau anggota keluarga untuk meminta bantuan atau mencari bantuan profesional.
- Jika Anda berada dalam bahaya mengambil hidup Anda, hubungi layanan darurat.
- Anda dapat langsung pergi ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit setempat. Profesional kesehatan mental akan bekerja dengan Anda untuk membuat rencana untuk menenangkan diri sendiri dan juga membantu Anda menemukan cara untuk mengatasi pikiran bunuh diri.
- Jika Anda memiliki terapis, beri tahu terapis Anda bahwa Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri.
- Hubungi National Suicide Prevention Lifeline, yang tersedia 24 jam setiap hari, 7 hari seminggu di 1-800-273-TALK (8255). Operator dilatih untuk berbicara tentang cara untuk mundur dari kematian karena bunuh diri.
Langkah 3. Mendiagnosis gejala fisik
Depresi menghasilkan sejumlah perubahan pada tubuh dan perilaku Anda. Saat mendiagnosis depresi, profesional kesehatan mental melihat gejala fisik untuk membantu memandu diagnosis. Sama seperti gejala emosional/mental, diagnosis depresi paling sering mencakup mengalami sebagian besar gejala berikut selama 2 minggu atau lebih:
- Perubahan tidur (tidur berlebihan atau kurang tidur)
- Perubahan makan (makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan)
- Perlambatan gerakan (merasa seperti gerakan menghabiskan semua energi Anda)
- Kehilangan energi, kelelahan (tidak ada energi untuk tugas sehari-hari, tidak bisa bangun dari tempat tidur)
Langkah 4. Renungkan setiap peristiwa stres baru-baru ini atau yang berkepanjangan
Peristiwa stres baru-baru ini dapat memicu timbulnya depresi. Bahkan peristiwa positif dapat memicu depresi, seperti pindah rumah, memulai pekerjaan baru, menikah, atau memiliki bayi. Tubuh dan pikiran Anda membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan pengalaman baru, dan terkadang perubahan baru-baru ini dapat memicu episode depresi. Jika Anda pernah mengalami peristiwa traumatis (seperti kehilangan anak atau hidup melalui bencana alam), depresi dapat terjadi. Pengalaman negatif yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan depresi, seperti pelecehan fisik, emosional, atau seksual yang dialami masa kanak-kanak atau dewasa.
- Penggunaan zat dapat memicu depresi, terutama alkoholisme.
- Masalah kesehatan juga dapat memicu depresi, seperti menerima diagnosis utama atau mengatasi kesulitan kesehatan.
- Hanya karena Anda pernah mengalami peristiwa yang membuat stres tidak berarti Anda akan mengalami depresi. Ini dapat memicu episode depresi, tetapi tidak ada yang dapat memaksa Anda untuk mengalami depresi.
Langkah 5. Periksa riwayat pribadi Anda
Jika Anda telah berjuang dengan gejala depresi, Anda mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengalami depresi lagi. Sekitar 50% orang yang mengalami episode depresi akan mengalami depresi lagi dalam hidupnya. Periksa pengalaman Anda sebelumnya dan catat setiap periode waktu yang lama Anda mengalami gejala depresi.
Langkah 6. Periksa riwayat keluarga Anda
Perhatikan setiap kaitan dengan depresi dalam keluarga dekat Anda (saudara laki-laki, perempuan, orang tua). Kemudian periksa keluarga besar Anda (bibi, paman, sepupu, kakek-nenek) dan perhatikan gejala depresi. Perhatikan jika ada anggota keluarga Anda yang meninggal karena bunuh diri atau berjuang dengan masalah kesehatan mental. Depresi cenderung menurun dalam keluarga dan memiliki komponen genetik yang kuat. Jika Anda melihat kejadian depresi yang kuat dalam keluarga Anda, itu dapat menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi.
Penting untuk disadari bahwa setiap keluarga memiliki kaitan dengan masalah kesehatan mental. Hanya karena Anda memiliki bibi atau orang tua yang berjuang dengan kesehatan mental tidak berarti Anda akan mengalami depresi atau masalah kesehatan mental lainnya
Bagian 2 dari 3: Memahami Berbagai Jenis Depresi
Langkah 1. Amati gejala gangguan afektif musiman (SAD)
Anda mungkin merasa bahagia dan riang selama musim panas, tetapi kemudian merasakan awan kesedihan selama musim dingin yang dingin dan gelap. Tepat bernama SAD dapat mulai terjadi ketika hari menjadi lebih pendek dan ketika sinar matahari kurang tersedia. Gejala SAD dapat bervariasi, tetapi umumnya mirip dengan gejala Gangguan Depresi Mayor dan berbeda berdasarkan lokasi geografis. Lokasi yang menerima sinar matahari sangat sedikit untuk jangka waktu tertentu (seperti Alaska, AS) memiliki tingkat populasi SAD yang lebih tinggi.
- Jika Anda mengalami SAD, manfaatkan sinar matahari saat tersedia. Bangun pagi-pagi dan berjalan-jalan, atau istirahat makan siang sebentar untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar tengah hari.
- SAD dapat diobati secara efektif dengan terapi cahaya, tetapi hampir setengah dari mereka yang menderita SAD tidak membaik dengan terapi cahaya saja. Untuk informasi lebih lanjut tentang terapi cahaya, lihat Cara Memilih Kotak Terapi Cahaya.
Langkah 2. Pahami perbedaan depresi remaja
Remaja mengalami depresi dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. Remaja mungkin tampak lebih mudah tersinggung, pemarah, atau bermusuhan ketika mengalami depresi. Keluhan sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan juga dapat mengindikasikan depresi pada remaja.
- Semburan kemarahan yang tiba-tiba dan peningkatan kepekaan terhadap kritik juga dapat mengindikasikan depresi.
- Penurunan nilai, penarikan diri dari teman, penggunaan alkohol atau narkoba, dan isolasi harian juga dapat mengindikasikan masalah depresi pada remaja.
Langkah 3. Periksa gejala depresi pascapersalinan
Melahirkan adalah waktu ajaib yang mengarah pada penciptaan keluarga dan memiliki anak. Namun, bagi sebagian wanita, tahap setelah melahirkan sama sekali tidak menyenangkan dan menggembirakan. Perubahan hormonal, perubahan fisik, dan peran baru merawat bayi yang baru lahir bisa menjadi luar biasa. Sekitar 10 hingga 15% wanita mengalami depresi pascamelahirkan setelah melahirkan. Untuk beberapa wanita, depresi pascamelahirkan terjadi segera setelah lahir, sementara untuk yang lain, onset terjadi dalam beberapa bulan pertama, dan secara bertahap menjadi lebih jelas. Selain gejala depresi yang dijelaskan di atas, tanda-tanda tambahan depresi pascapersalinan meliputi:
- Kurangnya minat pada bayi Anda
- Perasaan negatif terhadap bayi Anda
- Khawatir menyakiti bayi Anda
- Kurangnya kepedulian terhadap diri sendiri
Langkah 4. Pahami gangguan depresi persisten
Jenis depresi ini biasanya kurang parah daripada Gangguan Depresi Mayor, namun bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama. Orang dengan gangguan depresi persisten biasanya menunjukkan mood depresi yang berlangsung selama 2 tahun atau lebih. Episode depresi berat dapat terjadi dalam jangka waktu tertentu, tetapi suasana hati yang tertekan tetap ada selama dua tahun.
Langkah 5. Kenali gejala depresi psikotik
Jenis depresi ini terjadi ketika seseorang mengalami depresi berat selain psikosis. Psikosis dapat mencakup memiliki keyakinan yang salah (seperti percaya bahwa Anda adalah presiden atau mata-mata), delusi (jauh dengan kenyataan yang diterima, seperti percaya bahwa Anda sedang diawasi), atau memiliki halusinasi (mendengar atau melihat hal-hal yang orang lain tidak alami.).
Depresi psikotik bisa berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian karena menjauhkan diri dari kenyataan. Segera cari bantuan dengan menghubungi teman, atau menelepon layanan darurat
Langkah 6. Kenali gejala gangguan bipolar
Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan mood bersepeda. Seseorang mungkin mengalami titik terendah yang ekstrem (depresi parah) dan kemudian mengalami titik tertinggi yang ekstrem (mania). Gangguan bipolar secara drastis mengubah suasana hati, perilaku, dan pemikiran seseorang. Ketika mengalami mania, seseorang mungkin berperilaku tidak seperti biasanya, seperti tiba-tiba berhenti dari pekerjaan, melakukan beberapa pembelian besar, atau mengerjakan proyek selama berhari-hari tanpa tidur. Episode depresi cenderung parah, seperti ketidakmampuan untuk bangun dari tempat tidur, melakukan pekerjaan, atau melakukan fungsi dasar sehari-hari. Jika Anda mengalami gejala gangguan bipolar, cari bantuan profesional. Sangat tidak mungkin bahwa gejala akan berhenti tanpa intervensi. Beberapa gejala mania dapat meliputi:
- Merasa luar biasa optimis
- Merasa sangat mudah tersinggung
- Merasa sangat energik meskipun hanya sedikit tidur
- Pikiran balap
- Bicara cepat
- Gangguan penilaian, impulsif
- Delusi atau halusinasi
- Untuk informasi lebih lanjut tentang gangguan bipolar, lihat Cara Mengetahui Apakah Anda Memiliki Gangguan Bipolar.
Langkah 7. Ketahuilah bahwa ada perbedaan depresi berdasarkan jenis kelamin
Pria dan wanita terkadang dapat mengalami gejala depresi yang berbeda. Misalnya, laki-laki lebih cenderung mengekspresikan kemarahan, sedangkan perempuan lebih sering mengungkapkan kesedihan saat depresi. Menyadari hal ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami gejala apa yang Anda alami.
- Gejala umum pada laki-laki termasuk perasaan marah yang diekspresikan, peningkatan asupan alkohol/narkoba, sering mengambil risiko tinggi, dan ketidakmampuan untuk memenuhi tanggung jawab dalam pekerjaan atau perawatan keluarga.
- Gejala umum pada perempuan termasuk menunjukkan perasaan sedih dan bersalah, kebiasaan makan yang tidak sehat, perubahan suasana hati, dan periode menangis tanpa alasan.
Bagian 3 dari 3: Mengatasi Depresi
Langkah 1. Carilah profesional kesehatan mental
Jika Anda sama sekali tidak yakin dengan keadaan emosi Anda atau sedang berjuang untuk tetap bertahan di tengah episode depresi, carilah terapi. Seorang terapis dapat membantu Anda untuk memahami depresi Anda dan membantu Anda menemukan cara untuk mengatasi dan mencegah episode depresi di masa depan. Terapi adalah pengobatan yang sangat efektif untuk depresi, karena membantu Anda untuk mengeksplorasi kemungkinan penyebabnya, mengatasi perasaan negatif Anda, dan mulai merasakan dan berperilaku normal lagi.
Terapi perilaku kognitif (CBT) sangat efektif dalam mengobati depresi. Ini membantu Anda menghadapi pikiran negatif dan pola pikir menjadi pola yang lebih positif. Anda dapat belajar untuk menafsirkan kembali lingkungan Anda dan interaksi Anda dengan cara yang lebih mendukung
Langkah 2. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikiater
Bagi sebagian orang, terapi yang digabungkan dengan pengobatan dapat membantu dalam mengobati gejala depresi. Ketahuilah bahwa obat bukanlah obat untuk semua penyakit dan memiliki risiko. Carilah penyedia medis atau psikiater Anda untuk mempelajari lebih lanjut tentang obat antidepresan.
- Diskusikan kemungkinan efek samping dengan dokter yang meresepkan Anda dan pelajari risiko pengobatan.
- Jika Anda mengalami peningkatan bunuh diri karena pengobatan, segera bicarakan dengan dokter yang meresepkan Anda.
- Jika Anda mulai minum obat untuk depresi Anda, jangan berhenti meminumnya segera setelah melihat hasilnya. Gunakan seperti yang diarahkan oleh resep Anda.
Langkah 3. Hindari mengasingkan diri
Sangat penting untuk merasa dicintai dan didukung, tetapi sangat penting jika Anda berjuang dengan depresi. Mungkin mudah untuk melepaskan diri dari teman dan keluarga saat Anda merasa tertekan, tetapi menghabiskan waktu bersama teman dapat meningkatkan suasana hati Anda. Ketika sedang dalam depresi, luangkan waktu untuk teman-teman Anda, bahkan jika tubuh atau pikiran Anda memprotes dengan liar.
Anda juga dapat bergabung dengan grup pendukung. Lihat National Alliance on Mental Illness (NAMI) di https://www.nami.org/ untuk mendapatkan informasi tentang depresi dan cara menemukan grup pendukung
Langkah 4. Terlibat dalam latihan
Manfaat olahraga untuk mengobati depresi sangat didukung oleh semakin banyak penelitian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga saja dapat membantu meringankan gejala depresi dan mencegah timbulnya di masa depan. Mungkin sulit untuk memotivasi diri sendiri untuk pergi ke gym atau berjalan-jalan-- terutama ketika depresi tampaknya menguras semua energi Anda-- tetapi temukan motivasi dan berolahraga.
- Olahraga bisa sesederhana berjalan 20-40 menit setiap hari. Jika Anda memiliki anjing, berkomitmenlah untuk mengajak anjing Anda jalan-jalan setiap hari untuk meningkatkan kebahagiaan dua kali lipat.
- Jika Anda kesulitan menemukan motivasi untuk aktif, ingatkan diri Anda bahwa begitu Anda mulai bergerak, Anda tidak akan menyesal telah berusaha. Jarang seseorang meninggalkan gym dengan berpikir, "Saya benar-benar membuang waktu saya, saya seharusnya tidak pergi."
- Dapatkan teman latihan untuk membantu motivasi Anda. Memiliki tanggung jawab dapat membantu Anda pergi ke gym.
Langkah 5. Kelola stres Anda
Mengelola stres merupakan salah satu cara untuk mengatasi dan mencegah depresi. Lakukan latihan harian untuk melakukan sesuatu yang membuat Anda rileks (tidak, media sosial tidak dihitung). Cobalah yoga, meditasi, tai chi, atau teknik relaksasi otot. Anda juga dapat mulai membuat jurnal atau menggunakan kreativitas untuk menggambar, melukis, atau menjahit.