Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis ringan (MTBI). Ini dapat disebabkan oleh benturan, benturan, jatuh, atau jenis cedera kepala lainnya yang mendorong kepala dan otak maju mundur dengan cepat. Dalam gegar otak, otak terguncang bolak-balik di dalam tengkorak. Kebanyakan gegar otak ringan dalam arti bahwa seseorang kemungkinan besar akan pulih sepenuhnya, tetapi gejalanya bisa sangat sulit untuk diperhatikan, dapat berkembang perlahan, dan dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Jika Anda terkena pukulan di kepala, Anda harus menemui dokter dalam waktu paling lama satu hingga dua hari untuk dievaluasi, bahkan jika Anda tidak menganggapnya serius. Setelah menemui dokter, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengobati gegar otak ringan di rumah.
Langkah
Metode 1 dari 3: Mengobati Gegar Otak Ringan Segera
Langkah 1. Hubungi layanan darurat
Jika seseorang mengalami cedera kepala, Anda harus menghubungi 911 dan memeriksakannya ke profesional medis. Bahkan gegar otak kecil harus diperiksa oleh dokter. Jika Anda memilih untuk tidak menghubungi layanan darurat setelah cedera kepala ringan, Anda tetap perlu mewaspadai gejala yang parah. Jika Anda melihat salah satu dari gejala ini, segera hubungi 911:
- muntah
- Memiliki pupil dengan ukuran yang tidak sama
- Menjadi pusing, bingung, atau gelisah
- Menjadi tidak sadar
- Tampak mengantuk
- Mengalami sakit leher
- Memiliki bicara cadel atau sulit
- Kesulitan berjalan
- Mengalami kejang
Langkah 2. Periksa orang tersebut
Setelah cedera kepala, periksa orang tersebut. Cari kehilangan kesadaran terlebih dahulu. Kemudian, periksa kesadaran mental mereka. Jangan pindahkan kecuali benar-benar diperlukan.
- Untuk memeriksa kesadaran mental, tanyakan nama orang tersebut, hari apa, berapa banyak jari yang Anda angkat, dan apakah mereka ingat apa yang baru saja terjadi.
- Jika mereka tidak sadar, periksa saluran udara, pernapasan, dan sirkulasi mereka untuk memastikan mereka bernapas, dan segera hubungi layanan darurat.
Langkah 3. Buat orang itu beristirahat
Setelah seseorang menderita pukulan di kepala, mereka perlu istirahat. Jika luka di kepala tidak parah, orang tersebut bisa duduk. Pastikan mereka dalam posisi yang nyaman. Tutupi mereka dengan selimut jika tersedia.
Jika luka di kepala parah, atau Anda yakin orang tersebut mengalami cedera leher atau punggung, jangan pindahkan kecuali diperlukan
Langkah 4. Oleskan es
Jika luka tidak berdarah, oleskan es ke area yang bengkak. Pastikan untuk tidak meletakkan es langsung di kulit. Sebagai gantinya, letakkan kain di antara es dan area yang bengkak.
Anda dapat menggunakan sekantong sayuran beku jika Anda tidak memiliki kantong es atau es
Langkah 5. Terapkan tekanan
Jika luka berdarah, tekan luka untuk menghentikan pendarahan. Gunakan handuk, pakaian, atau kain lain untuk menghentikan pendarahan. Jika memungkinkan, pastikan kainnya bersih, tetapi jika Anda tidak memiliki akses kain bersih, gunakan kain terbersih yang dapat Anda temukan. Jangan menekan terlalu keras; Anda ingin menghentikan pendarahan, tetapi tidak menyebabkan rasa sakit tambahan. Tekan perlahan kain ke luka.
- Jika memungkinkan, jauhkan tangan Anda dari luka. Hanya menyentuh luka dengan handuk untuk menghindari berpindahnya bakteri ke dalam luka.
- Jika Anda yakin ada cedera serius, jangan gerakkan kepala orang tersebut atau singkirkan puing-puing dari kepalanya. Tunggu layanan darurat tiba.
Langkah 6. Bersiaplah untuk memberikan pertolongan pertama jika perlu
Jika orang tersebut kehilangan kesadaran saat Anda menunggu bantuan, Anda perlu memantau pernapasan dan denyut nadinya. Perhatikan tanda-tanda pernapasan yang jelas (seperti naik turunnya dada mereka) atau lihat apakah Anda dapat merasakan napas mereka di kulit Anda dengan meletakkan tangan Anda di dekat hidung dan mulut mereka. Periksa denyut nadi mereka dengan meletakkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada lekukan di leher, tepat di bawah rahang dan di kanan atau kiri kotak suara atau jakun.
- Jika orang tersebut muntah, dengan hati-hati putar ke samping, pastikan kepala dan lehernya tidak terpuntir. Bersihkan mulut mereka dari kotoran sehingga mereka tidak tersedak muntahannya.
- Jika sewaktu-waktu orang tersebut berhenti bernapas atau tidak ada denyut nadi, mulailah CPR. Lanjutkan sampai personel darurat tiba.
Metode 2 dari 3: Mengobati Gegar Otak Ringan di Rumah
Langkah 1. Istirahat
Mengobati gegar otak ringan membutuhkan istirahat fisik dan mental. Itulah satu-satunya hal terpenting yang dapat dilakukan seseorang untuk pulih secepat mungkin.
- Istirahat fisik berarti menahan diri dari aktivitas fisik dan tenaga. Seseorang tidak boleh terlibat dalam olahraga apa pun atau aktivitas berat apa pun sampai gejalanya hilang atau dokternya membersihkannya.
- Istirahat mental berarti tidak terlibat dalam berpikir, membaca, menggunakan komputer, menonton TV, mengirim SMS, tugas sekolah, atau aktivitas apa pun yang membutuhkan konsentrasi. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin atau peralatan.
Langkah 2. Tidur yang cukup
Selain beristirahat saat terjaga, penderita gegar otak perlu banyak tidur di malam hari. Ini sama pentingnya dengan istirahat. Cobalah untuk mendapatkan setidaknya tujuh sampai sembilan jam setiap malam.
Langkah 3. Hindari zat yang mengubah pikiran
Ketika seseorang mengalami gegar otak, mereka harus menghindari zat yang mengubah pikiran. Jangan minum alkohol, dan jangan minum obat-obatan rekreasional.
Langkah 4. Minum pereda nyeri
Jika seseorang mengalami sakit kepala, mereka dapat mengonsumsi acetaminophen (Tylenol) untuk nyeri.
Hindari ibuprofen (Advil, Motrin IB), aspirin, dan Naproxen (Aleve). Pereda nyeri ini dapat meningkatkan perdarahan internal
Langkah 5. Gunakan kompres es
Jika seseorang memiliki benjolan atau memar yang sakit, gunakan kompres es. Jangan letakkan kompres es langsung di kulit orang tersebut. Bungkus dengan handuk, dan tahan di benjolan atau memar selama 10 sampai 30 menit. Ulangi setiap dua hingga empat jam selama 48 jam pertama.
- Jika kompres es tidak tersedia, sekantong sayuran beku dapat digunakan.
- Kompres es juga dapat membantu mengatasi sakit kepala bagian dalam.
Langkah 6. Tetap bersama seseorang selama 48 jam
Ketika seseorang mengalami gegar otak, mereka tidak boleh sendirian selama 48 jam setelah cedera. Seseorang perlu tinggal bersama mereka jika mereka mulai menunjukkan gejala serius.
Metode 3 dari 3: Memantau Gejala Serius
Langkah 1. Kenali gejala gegar otak
Setelah seseorang memukul kepala mereka, mereka atau seseorang yang dekat dengan mereka perlu memantau gejalanya. Mereka perlu tahu apakah mereka mengalami gegar otak. Gejala gegar otak yang paling umum meliputi:
- Sakit kepala atau rasa tertekan di kepala
- Mual atau muntah
- Pusing atau kehilangan keseimbangan
- Penglihatan ganda atau kabur
- Kepekaan terhadap cahaya atau kebisingan
- Perasaan lesu, kabur, berkabut, atau grogi
- Kebingungan, atau konsentrasi atau masalah memori seperti amnesia peristiwa
- Perasaan umum tidak merasa benar
- Tampak linglung, terpana, bingung, pelupa, dan bergerak dengan kikuk
- Hilang kesadaran
- Lambat menjawab pertanyaan
- Perubahan suasana hati, kepribadian, atau perilaku
Langkah 2. Pantau gejala yang tertunda
Beberapa gejala gegar otak bisa tertunda. Gejala dapat terjadi beberapa menit, jam, atau bahkan berhari-hari setelah cedera. Seseorang harus terus memperhatikan gejala selama beberapa hari setelah gegar otak. Ini termasuk:
- Masalah konsentrasi atau memori
- Iritabilitas dan perubahan kepribadian lainnya
- Kepekaan terhadap cahaya dan kebisingan
- Gangguan tidur, seperti tidak bisa tidur, sulit untuk tetap tidur, atau tidak bisa bangun
- Masalah penyesuaian psikologis dan depresi
- Gangguan rasa dan bau
Langkah 3. Perhatikan gejala pada anak-anak
Pada anak kecil, sulit untuk mendeteksi gegar otak. Pada anak-anak, gejala gegar otak meliputi:
- Penampilan linglung atau bingung
- Kelesuan
- Mudah lelah
- Sifat lekas marah
- Kehilangan keseimbangan dan berjalan goyah
- Menangis berlebihan tanpa ada yang berhasil menenangkan anak
- Setiap perubahan pola makan atau tidur
- Tiba-tiba kurang tertarik pada mainan favorit
Langkah 4. Pantau adanya tanda bahaya
Beberapa gejala yang terjadi setelah gegar otak adalah tanda bahaya. Bendera merah adalah tanda bahwa seseorang harus segera mendapatkan perhatian medis. Bendera merah ini meliputi:
- Muntah berulang
- Setiap kehilangan kesadaran yang berlangsung lebih dari 30 detik
- Sakit kepala yang semakin parah
- Perubahan mendadak dalam perilaku, kemampuan berjalan, seperti tiba-tiba tersandung, jatuh atau menjatuhkan benda, atau kemampuan berpikir
- Kebingungan atau disorientasi, seperti tidak mengenali orang atau lingkungan sekitar
- Bicara cadel atau perubahan bicara lainnya
- Kejang atau tremor yang tidak terkontrol
- Gangguan penglihatan atau mata, seperti pupil dengan ukuran yang tidak sama atau pupil yang sangat besar dan melebar
- Pusing yang tidak kunjung membaik
- Gejala apa saja yang memburuk
- Benjolan besar atau memar di kepala (selain dahi) pada anak-anak, terutama pada bayi di bawah usia 12 bulan