Ruam yang muncul setelah waxing adalah hasil dari kulit yang meradang atau teriritasi, atau mungkin juga merupakan gejala dermatitis kontak folikulitis. Semua ini adalah kondisi ringan yang dapat diobati dengan salep yang dijual bebas atau dengan pengobatan rumahan yang terbuat dari bahan-bahan alami. Setelah mengobati ruam wajah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegahnya muncul lagi saat berikutnya Anda melakukan waxing. Namun, jika Anda memiliki masalah berulang atau parah akibat waxing, Anda harus menghubungi dokter kulit atau penyedia layanan kesehatan lainnya untuk melihat apakah ada hal lain yang menyebabkan masalah.
Langkah
Metode 1 dari 3: Menenangkan Ruam Kontak
Langkah 1. Tentukan apakah Anda menderita dermatitis kontak
Dermatitis kontak dapat terjadi ketika kulit Anda rusak atau teriritasi oleh sesuatu, seperti penggunaan lilin panas. Anda mungkin mengalami kemerahan, gatal, benjolan, atau melepuh jika lilin terlalu panas atau konsistensi yang salah saat diterapkan.
Jika Anda mengalami pembengkakan, nyeri tekan, atau sensasi terbakar, hentikan waxing di rumah dan pertimbangkan untuk melakukan waxing oleh profesional
Langkah 2. Gunakan kompres dingin
Tenangkan kulit Anda segera setelah waxing dengan mengoleskan kompres es. Untuk bantuan jangka panjang, basahi waslap dengan air dingin dan oleskan ke kulit yang teriritasi selama 15-30 menit setiap kali. Ulangi perawatan ini beberapa kali sepanjang hari, sesuai kebutuhan.
Jangan mengoleskan es ke kulit Anda selama lebih dari 20 menit setiap kali. Setelah mengeluarkan kompres es, tunggu sampai kulit Anda menghangat dan sensasi normal kembali sebelum menerapkan kembali
Langkah 3. Bersihkan dengan air dingin dan pembersih lembut
Menenangkan wajah Anda dengan mencuci dengan lembut di air dingin. Gunakan pembersih berbahan dasar oatmeal, atau campurkan 2 sendok makan (30 ml) soda kue dengan 1 sendok makan (15 ml) air untuk membuat pembersih DIY yang lembut.
- Pembersih yang terbuat dari oatmeal koloid memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga sangat membantu untuk menenangkan kulit yang teriritasi.
- Baking soda dengan lembut membersihkan kulit Anda dan menghilangkan rasa gatal.
Langkah 4. Melembabkan kulit Anda
Setelah mencuci muka, gunakan pelembab lembut tanpa pewangi pada kulit yang teriritasi. Carilah pelembap yang bebas pewarna, parfum, paraben, dan minyak. Oleskan pelembap saat wajah Anda masih lembap.
Pelembap yang mengandung ceramide mungkin sangat membantu untuk mengobati dermatitis kontak
Langkah 5. Oleskan salep steroid
Cobalah mengoleskan losion atau salep steroid yang dijual bebas, seperti krim hidrokortison 1%, sekali atau dua kali sehari hingga 4 minggu.
Jika salep yang dijual bebas tidak efektif, dokter Anda mungkin dapat meresepkan pengobatan topikal yang lebih kuat atau kortikosteroid oral
Langkah 6. Oleskan losion atau salep kalamin
Losion kalamin dapat meredakan gatal dan iritasi akibat dermatitis kontak. Anda dapat menggunakan losion kalamin sesering yang diperlukan untuk meredakan rasa gatal. Calamine bekerja sebagian dengan mengeringkan kulit yang teriritasi, jadi Anda mungkin perlu melembabkan setelah digunakan.
- Losion kalamin paling efektif digunakan setelah mencuci muka, saat kulit masih lembap.
- Jika mau, Anda bisa mencampur lotion kalamin dengan pelembab dan mengoleskan keduanya sekaligus.
Langkah 7. Hindari menggaruk
Ruam Anda mungkin sangat gatal, tetapi penting untuk menghindari menggaruk. Menggaruk ruam akan memperburuk iritasi. Potong kuku Anda dan/atau kenakan sarung tangan atau kaus kaki di tangan Anda saat Anda tidur untuk mempersulit Anda menggaruk diri sendiri.
Langkah 8. Temui dokter Anda jika reaksinya parah
Jika Anda memiliki reaksi kulit yang serius setelah waxing, atau jika ruam tidak merespon pengobatan rumahan dan obat-obatan yang dijual bebas, Anda mungkin perlu menemui dokter atau dokter kulit. Buat janji dengan dokter Anda jika:
- Ruam sangat menyakitkan, atau sangat tidak nyaman sehingga membuat Anda tidak bisa tidur atau melakukan aktivitas sehari-hari.
- Ruam tidak membaik dalam waktu tiga minggu.
- Ruam menyebar ke luar area yang terkena waxing.
- Anda mengalami demam atau melepuh dengan nanah.
- Paru-paru, mata, atau hidung Anda merasa teriritasi.
Metode 2 dari 3: Mengobati Folikulitis
Langkah 1. Tentukan apakah Anda menderita folikulitis
Folikulitis terjadi ketika folikel rambut Anda terinfeksi, atau ketika rambut tumbuh di bawah kulit bukannya muncul dari folikel (rambut tumbuh ke dalam). Anda mungkin mengalami folikulitis akibat waxing jika:
- Anda memiliki benjolan merah atau jerawat di sekitar folikel rambut Anda di area wax.
- Kulit Anda merah, lembut, atau meradang.
- Kulit Anda gatal atau terbakar.
Langkah 2. Bersihkan kulit Anda
Bersihkan wajah Anda dengan lembut dengan air panas (tetapi tidak panas) dan pembersih wajah anti-bakteri ringan. Pastikan untuk menggunakan waslap yang bersih dan segar setiap saat. Cuci muka dua kali sehari. Keringkan dengan handuk bersih setelah selesai.
- Carilah pembersih yang bebas pewarna, parfum, dan paraben.
- Pembersih yang mengandung minyak pohon teh dapat membantu dalam mengobati dan mencegah folikulitis.
Langkah 3. Melembabkan kulit Anda setelah dicuci
Gunakan pelembab yang lembut, bebas pewarna, pewangi, dan paraben. Gunakan losion lembut yang diformulasikan untuk kulit sensitif, seperti Cetaphil atau Lubriderm.
Langkah 4. Gunakan kompres hangat
Rendam waslap lembut dalam air hangat lalu peras waslap. Oleskan kompres ke ruam 3-6 kali per hari, selama 10 menit setiap kali. Ini akan membantu mengurangi peradangan, dan juga dapat membantu mengeringkan pustula atau lepuh.
Langkah 5. Oleskan salep antibiotik yang dijual bebas
Rawat area tersebut dengan krim atau salep antibiotik, seperti bacitracin atau krim tiga antibiotik. Ikuti petunjuk pada paket dengan hati-hati, atau mintalah saran dokter Anda tentang seberapa sering menerapkan.
Langkah 6. Kenakan losion yang meredakan gatal
Lotion anti gatal berbahan dasar oatmeal atau losion kalamin adalah pilihan yang baik untuk mengatasi folikulitis yang menenangkan. Hindari menghilangkan rasa gatal dengan krim hidrokortison, karena dapat menyebabkan infeksi jamur.
Langkah 7. Temui dokter kulit jika Anda menderita folikulitis parah
Jika ruam folikulitis Anda menyebabkan Anda sangat sakit, menyebar, atau tidak hilang dengan perawatan di rumah setelah beberapa hari, temui dokter kulit Anda. Dokter kulit dapat menghilangkan rambut yang tumbuh ke dalam dan/atau memberikan resep oral atau topikal jika folikulitis disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Mereka mungkin juga dapat memberi Anda obat untuk mengurangi peradangan.
Jika Anda memiliki infeksi jamur atau bakteri, jangan gunakan waslap yang Anda gunakan pada wajah di bagian tubuh lainnya. Hal ini dapat membuat infeksi menyebar
Metode 3 dari 3: Mencegah Ruam dan Iritasi Kulit
Langkah 1. Lakukan eksfoliasi malam sebelum waxing
Eksfoliasi dengan lembut sebelum waxing dapat membantu mencegah rambut tumbuh ke dalam dan folikulitis. Sehari sebelum Anda melakukan waxing, cuci muka Anda dengan exfoliant wajah ringan. Jangan menggosok terlalu keras – cukup pijat lembut wajah Anda dengan ujung jari atau waslap bersih, dengan gerakan memutar.
Langkah 2. Gunakan peralatan waxing yang bersih setiap saat
Menggunakan kembali aplikator waxing, atau tidak membersihkan peralatan waxing dengan benar, dapat menyebarkan bakteri, infeksi jamur, dan bahkan virus yang dapat menyebabkan ruam. Selalu cuci tangan dan wajah Anda sebelum waxing, dan jangan pernah mencelupkan aplikator waxing dua kali. Jika Anda mendapatkan wax di salon, pastikan teknisi memakai sarung tangan dan menggunakan peralatan steril yang disimpan dengan benar.
Langkah 3. Oleskan kompres dingin segera setelah waxing
Menggunakan kompres es atau kompres dingin pada area wax selama 15-20 menit segera setelah waxing dapat membantu menenangkan kulit Anda. Mendinginkan kulit juga akan menutup pori-pori dan folikel, serta mencegah bakteri masuk.
Gel pendingin setelah lilin berbahan dasar lidah buaya juga dapat menenangkan kulit yang teriritasi dan membantu mencegah benjolan dan jerawat
Langkah 4. Hindari menyentuh area wax
Meskipun tergoda untuk merasakan kulit Anda yang halus dan baru di-wax, terlalu banyak menyentuh dapat mengiritasi kulit dan membawa bakteri. Jangan menyentuh kulit Anda lebih dari yang seharusnya (misalnya, untuk mencuci atau mengoleskan pelembab) sampai memiliki beberapa hari untuk sembuh.
Langkah 5. Gunakan pelembab bebas minyak
Sebelum dan sesudah waxing, gunakan pelembab lembut yang bebas dari pewarna, parfum, dan minyak. Bahan-bahan ini dapat mengiritasi kulit dan menyumbat pori-pori. Gunakan pelembab lembut seperti lidah buaya atau witch hazel sebagai gantinya.
Langkah 6. Hindari berolahraga tepat sebelum atau setelah waxing
Keringat berlebihan dapat menyumbat pori-pori, mengiritasi kulit, dan berkontribusi pada jerawat. Jika Anda perlu berolahraga, lakukan dengan baik sebelum waxing, atau tunggu sampai kulit Anda memiliki beberapa hari untuk pulih setelah waxing.
Langkah 7. Cobalah alternatif untuk waxing
Jika waxing secara teratur menyebabkan Anda mengalami ruam atau berjerawat, Anda mungkin perlu mempertimbangkan metode penghilangan rambut yang berbeda. Cobalah krim depilatory atau krim penghilang rambut yang dirancang agar aman untuk wajah Anda, atau dapatkan konsultasi untuk mengetahui apakah Anda adalah kandidat yang baik untuk laser hair removal.