Setiap orang terkadang merasakan kecemasan. Anda mungkin merasa cemas sebelum wawancara kerja, sebelum ujian, atau setelah bertengkar dengan seseorang. Namun, gangguan kecemasan umum mungkin ada jika pikiran dan perilaku cemas mengganggu aktivitas normal Anda, seperti pergi ke tempat umum, bertemu orang, atau bepergian. Gangguan kecemasan ditandai dengan ketakutan yang intens, gejala fisik yang parah, dan perasaan cemas yang berlangsung lama dan tanpa sumber yang jelas. Dengan mengenali gejala gangguan kecemasan dan kecemasan normal, Anda dapat mengetahui perbedaan antara kedua kondisi tersebut.
Langkah
Metode 1 dari 3: Mengidentifikasi Perbedaan Antara Kecemasan Normal dan Gangguan Kecemasan
Langkah 1. Identifikasi waktu kecemasan
Tingkat kecemasan yang normal dapat terjadi tepat sebelum atau selama suatu peristiwa. Anda mungkin merasa stres atau cemas karena situasinya, dan ini sering kali normal. Namun, jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda mungkin cemas selama berhari-hari atau berminggu-minggu menjelang suatu peristiwa. Waktu yang Anda habiskan untuk merasa cemas mungkin jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan situasi.
Misalnya, jika Anda cemas akan wawancara kerja, wajar jika kecemasan itu terjadi di sekitar waktu wawancara. Namun, jika Anda memiliki gangguan kecemasan, kecemasan dapat dimulai sekitar satu minggu sebelum wawancara dan mungkin juga berlanjut setelah wawancara selesai
Langkah 2. Evaluasi durasi kecemasan
Kecemasan normal terjadi ketika stresor terjadi di sekitar Anda. Karena ancaman hilang atau tubuh Anda menjadi terbiasa dengan situasi tersebut, kecemasan akhirnya hilang. Jika Anda menderita gangguan kecemasan, Anda mungkin mengalami kecemasan karena stresor, tetapi mungkin terasa seperti tidak pernah hilang.
- Misalnya, jika Anda memiliki ujian, Anda mungkin cemas pada malam sebelum ujian, kemudian selama ujian. Anda bahkan mungkin sedikit gugup setelahnya. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, perasaan cemas tersebut dapat terjadi selama berminggu-minggu sebelum Anda menjalani ujian, lalu cara terakhir setelah ujian selesai.
- Kecemasan akibat gangguan kecemasan bisa berlangsung berbulan-bulan.
Langkah 3. Periksa sumber kecemasan
Kecemasan terjadi karena berbagai alasan. Kecemasan normal terjadi karena situasi sehari-hari. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda mungkin merasa cemas tanpa alasan yang jelas atau karena sesuatu yang mungkin bukan masalah besar bagi orang lain.
Anda mungkin merasakan kecemasan yang normal karena ujian, wawancara kerja, kencan pertama, atau pertengkaran. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, hal-hal kecil, seperti pergi ke toko kelontong atau menjawab telepon, dapat menyebabkan kecemasan yang hebat
Langkah 4. Tentukan apakah kecemasan mengganggu hidup Anda
Kecemasan normal tidak akan menghalangi Anda melakukan apa pun yang ingin Anda lakukan. Gangguan kecemasan sering mengganggu hidup Anda. Anda dapat membatalkan rencana atau menghindari situasi sosial. Anda juga dapat melewatkan pekerjaan, kelas, atau rapat karena kecemasan Anda.
- Anda mungkin menghindari pergi ke suatu tempat karena Anda pikir orang akan menghakimi Anda. Anda mungkin juga takut dipermalukan atau dihina.
- Anda mungkin menghindari suatu tempat atau objek karena Anda memiliki ketakutan yang tidak rasional terhadapnya.
Langkah 5. Pikirkan seberapa sering kecemasan itu terjadi
Kecemasan normal terjadi secara acak, biasanya di sekitar peristiwa penting dalam hidup Anda. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda mungkin sering mengalami kecemasan, bahkan setiap hari. Anda mungkin merasa cemas ketika tidak terjadi apa-apa. Kecemasan adalah peristiwa yang berulang.
- Anda mungkin mulai merasa cemas karena mengalami kecemasan. Anda mungkin merasa gugup karena akan mengalami serangan panik, yang menyebabkan kecemasan.
- Anda mungkin merasa takut atau perasaan malapetaka tanpa alasan.
Langkah 6. Pantau tugas-tugas yang menyertainya
Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda mungkin mendapati diri Anda melakukan tugas atau ritual, atau mengalami gambar yang terkait dengan peristiwa traumatis. Beberapa gangguan kecemasan dapat menyebabkan Anda menjalani tindakan berulang. Gangguan lain dapat menyebabkan Anda mengalami mimpi buruk atau kilas balik.
Misalnya, Anda mungkin mencuci tangan berulang kali atau harus memeriksa sesuatu beberapa kali. Anda mungkin mengalami mimpi buruk atau kilas balik yang parah setelah mengalami peristiwa traumatis
Metode 2 dari 3: Mengenali Gejala Gangguan Kecemasan
Langkah 1. Perhatikan gejala umum gangguan kecemasan umum
Jika Anda menduga bahwa kecemasan Anda lebih dari sekadar kecemasan normal, maka itu mungkin disebabkan oleh gangguan kecemasan umum. Kondisi ini memiliki beberapa gejala umum yang dapat mempengaruhi Anda secara teratur dalam jangka waktu yang lama (seperti beberapa bulan atau lebih). Gejala-gejala ini mungkin termasuk:
- Merasa gelisah, gelisah, atau terluka.
- Mudah lelah atau lelah.
- Memiliki otot yang tegang.
- Tidak mampu mengendalikan pikiran khawatir Anda.
- Sulit berkonsentrasi atau merasa pikiran Anda kosong.
- Merasa mudah tersinggung.
- Mengalami kesulitan tidur.
Langkah 2. Pantau perubahan fisik
Banyak perubahan fisik yang menyertai gangguan kecemasan. Anda mungkin merasa pusing, pusing, atau sakit kepala. Anda mungkin gemetar, berkeringat, atau mengalami detak jantung yang berdebar. Anda bahkan mungkin merasa mual.
Gejala lain yang terkait dengan gangguan kecemasan adalah sering buang air kecil
Langkah 3. Periksa kondisi mental Anda
Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda mungkin mengalami kondisi mental yang berubah. Anda mungkin merasa bahwa Anda terlepas dari situasi atau tubuh Anda. Anda mungkin juga mengalami keterputusan dari kenyataan.
Anda mungkin memiliki pikiran yang membombardir Anda dan membuat Anda terjaga di malam hari atau menyerang otak Anda saat Anda tidak menginginkannya
Langkah 4. Carilah ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu
Kecemasan Anda mungkin membuat Anda tidak bisa melakukan hal-hal tertentu. Anda mungkin merasa terlalu cemas untuk pergi ke suatu acara atau meninggalkan rumah. Anda mungkin juga tidak dapat berpikir jernih atau berkonsentrasi. Kekhawatiran Anda mungkin menghabiskan sebagian besar waktu Anda, jadi Anda mungkin tidak menyelesaikan tugas karena Anda disibukkan dengan pikiran cemas Anda.
- Gangguan kecemasan Anda mungkin membuatnya sehingga Anda tidak dapat menyelesaikan pekerjaan, pekerjaan sekolah, atau pekerjaan sehari-hari. Anda mungkin tidak selesai atau tidak dapat melakukan aktivitas normal.
- Anda mungkin menemukan bahwa Anda mulai berpartisipasi dalam perilaku menghindar.
Langkah 5. Perhatikan setiap perubahan emosional
Kecemasan yang normal dapat menyebabkan Anda merasa gugup atau menyebabkan detak jantung Anda menjadi lebih cepat, tetapi kemudian kecemasan itu hilang. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda akan sering merasa takut, takut, atau khawatir. Anda mungkin merasa gelisah atau mudah terkejut karena kecemasan.
Anda juga mungkin mencari bahaya atau potensi ancaman di sekitar Anda. Anda mungkin mengharapkan yang terburuk terjadi pada Anda
Metode 3 dari 3: Menentukan apakah Anda Mengalami Gangguan Kecemasan
Langkah 1. Lakukan penilaian diri
Untuk membantu Anda memutuskan apakah Anda memiliki gangguan kecemasan atau kecemasan normal, Anda dapat melakukan penilaian diri. Ada banyak penilaian diri online yang menanyakan serangkaian pertanyaan untuk membantu memberi Anda gambaran apakah Anda mungkin memiliki kecemasan yang lebih dari biasanya.
- Misalnya, penilaian diri mungkin menanyakan seberapa sering Anda merasa cemas atau berapa lama kecemasan Anda berlangsung.
- Ini mungkin menanyakan apakah Anda pernah mengalami serangan panik atau kecemasan, atau apakah Anda merasa takut dan khawatir hampir setiap hari.
- Penilaian diri bukanlah diagnosis yang tepat. Penilaian diri adalah alat yang berguna yang dapat membantu Anda memutuskan apakah Anda harus pergi ke dokter karena kecemasan Anda.
- Jika penilaian diri Anda menyarankan Anda menemui terapis, lakukanlah, dan ingatlah untuk membela diri.
- Sebelum janji pertama Anda dengan terapis Anda, cobalah untuk meneliti berbagai jenis terapi dan pengobatan, jika menurut Anda itu adalah ide yang baik untuk Anda.
Langkah 2. Pelajari gangguan kecemasan yang berbeda
Ada banyak gangguan kecemasan yang berbeda. Gangguan kecemasan bermanifestasi dalam cara yang berbeda dan memiliki berbagai gejala spesifik. Beberapa gejala, seperti merasa gugup atau khawatir hampir sepanjang waktu, terjadi pada semuanya. Tetapi beberapa gejala, seperti tindakan berulang, terkait dengan gangguan tertentu.
- Gangguan kecemasan umum (GAD) adalah ketika seseorang terus-menerus khawatir dan itu mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
- Gangguan panik atau serangan kecemasan terjadi ketika Anda memiliki ketakutan yang kuat terhadap situasi atau tempat. Gangguan ini menyebabkan episode serangan panik.
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD) ditandai dengan pikiran obsesif atau kompulsi yang mengganggu kehidupan sehari-hari Anda.
- Fobia adalah ketika Anda memiliki ketakutan yang intens dan tidak realistis tentang sesuatu. Ini mungkin tempat, objek, atau konsep. Orang dengan fobia menghindari sumber fobia dengan cara apa pun.
- Gangguan kecemasan sosial adalah ketika Anda menghindari situasi sosial karena Anda takut dipermalukan atau ditolak. Anda mungkin menghindari interaksi dengan orang lain atau kesulitan berteman.
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD) terjadi setelah trauma, seperti perang atau kecelakaan. Anda mungkin mengalami mimpi buruk atau kilas balik yang berulang jika dihadapkan dengan pemicu.
Langkah 3. Identifikasi faktor risiko
Faktor-faktor tertentu dapat menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan gangguan kecemasan. Faktor risiko tergantung pada gangguan spesifik. Beberapa faktor risiko umum meliputi:
- Jenis kelamin. Kecuali OCD, wanita dua kali lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan.
- Usia. Anak-anak dapat mengembangkan fobia, OCD, dan kecemasan perpisahan, sementara remaja dapat mengembangkan gangguan panik dan kecemasan sosial.
- Peristiwa traumatis. Mereka yang pernah mengalami semua jenis peristiwa traumatis berada pada risiko yang lebih tinggi untuk PTSD.
- Kondisi medis. Beberapa kondisi medis, seperti migrain, sleep apnea, IBS, dan sindrom kelelahan kronis, dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
- Sejarah keluarga. Jika Anda memiliki orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat lainnya yang memiliki gangguan kecemasan, kemungkinan besar Anda juga memiliki gangguan kecemasan.
Langkah 4. Buat janji dengan dokter Anda
Jika Anda yakin Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda harus menemui profesional medis. Anda bisa mulai dengan menemui dokter umum Anda. Mereka dapat mendiagnosis Anda atau menentukan bahwa gangguan kecemasan bertanggung jawab atas perilaku Anda. Mereka kemudian dapat merujuk Anda ke psikolog.
- Ketika Anda pergi ke dokter, beri tahu mereka semua gejala Anda, bahkan jika Anda tidak menganggapnya penting. Bersikap jujur dapat membantu Anda mendapatkan deskripsi yang akurat.
- Dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, Anda dapat mengelola gangguan kecemasan dan menjalani hidup yang sehat dan menyenangkan.