Ketika kekerasan tampaknya ada di mana-mana, itu bisa membuat Anda merasa takut, terancam, dan tidak aman. Jika Anda berjuang untuk mengelola stres dalam menghadapi kekerasan massal, pertahankan pendekatan yang seimbang dalam cara Anda terlibat dengan perasaan Anda sendiri, dengan orang lain, dan dengan kekerasan itu sendiri. Carilah dukungan dan bantuan dari orang lain. Jaga diri Anda dan pastikan untuk terlibat dalam praktik yang membantu Anda mengatasi dan mengatasi stres, bukan menambahnya.
Langkah
Bagian 1 dari 3: Menyesuaikan Kesadaran dan Perspektif Anda
Langkah 1. Sadarilah bagaimana perasaan Anda
Perhatikan perasaan cemas, khawatir, takut, dan sedih serta bagaimana perasaan tersebut memengaruhi perilaku Anda. Misalnya, Anda mungkin mulai mengalami masalah tidur, merasakan perubahan nafsu makan atau berat badan, melepaskan diri dari aktivitas atau teman, atau tidak meninggalkan rumah. Sadari perasaan Anda dan bagaimana perasaan itu memengaruhi Anda.
Buat jurnal untuk menulis apa yang Anda rasakan. Tuliskan perubahan apa pun pada perilaku atau perasaan Anda dan bagaimana Anda mengatasi stres
Langkah 2. Pertahankan perspektif yang seimbang
Setelah tragedi, mudah untuk merasa pesimis dan putus asa. Namun, jagalah sikap seimbang dengan mengakui bahwa ada orang baik yang ingin membantu. Tidak semua orang di dunia ini jahat, serakah, atau kejam. Mengakui keseimbangan dapat memberdayakan Anda untuk melihat dunia di sekitar Anda secara lebih utuh dan tidak secara sempit melalui mata sedih atau marah.
Ingatkan diri Anda tentang orang atau peristiwa yang menghibur dan berarti bagi Anda. Misalnya, renungkan saat orang asing membantu Anda menemukan dompet Anda atau cara nenek Anda membuat kue ketika Anda mengalami hari yang berat
Langkah 3. Minimalkan stresor yang tidak perlu
Jika stres akibat kekerasan terlalu berat untuk ditangani, berhati-hatilah untuk tidak menambah stresor. Jika menonton berita membuat Anda cemas atau takut, jangan nyalakan televisi. Jika berkendara atau berbelanja terasa mengancam, mintalah seorang teman untuk menemani Anda. Lakukan apa yang Anda bisa untuk merasa aman dan stres minimal.
- Jika ada seseorang yang menyebabkan Anda stres atau akan meningkatkan tingkat stres Anda, luangkan waktu jauh dari mereka selama waktu ini. Jika hal ini tidak memungkinkan, batasi waktu yang Anda habiskan bersama mereka atau jelaskan kapan Anda tidak ingin membahas suatu topik. Katakan, "Saya butuh waktu untuk membicarakan hal ini, tolong."
- Jika Anda mulai menghindari keluar rumah karena takut, seperti memesan bahan makanan secara online karena takut pergi ke toko kelontong atau dengan alasan tidak bisa bertemu dengan teman, carilah bantuan profesional.
Langkah 4. Temukan tempat yang Anda rasa aman
Jika Anda tidak merasa aman di lokasi tertentu, carilah tempat yang membuat Anda merasa aman dan terlindungi. Misalnya, Anda mungkin merasa aman di rumah Anda atau di rumah teman atau anggota keluarga. Mungkin Anda merasa aman di gereja, sinagoga, atau tempat keagamaan atau spiritual lainnya. Temukan tempat di mana Anda merasa aman dan tahu bahwa Anda dapat pergi ke sana ketika Anda merasa terancam atau takut.
- Anda juga dapat meminta orang untuk menelepon ketika Anda merasa tidak aman. Misalnya, jika Anda merasa takut, hubungi saudara, guru, tetangga, atau teman. Katakan, "Ini benar-benar membuatku takut dan aku ingin membicarakannya."
- Jika Anda ingin merasa aman namun tidak ingin membicarakan kekerasan tersebut, katakan, “Begitu banyak yang terjadi dan saya merasa sangat terpengaruh olehnya. Aku butuh teman untuk membantu mengalihkan pikiranku dari berbagai hal.” Ini dapat membantu Anda merasa didukung dan tidak sendirian.
Langkah 5. Beradaptasi dengan stresor
Meskipun Anda tidak dapat menghilangkan kekerasan massal, Anda dapat membuat adaptasi atas nama Anda untuk menoleransi situasi dengan lebih baik. Berfokus pada kekerasan dan potensi ancaman dapat membuat Anda merasa kewalahan, takut, dan khawatir. Meskipun Anda mungkin tidak dapat mengendalikan kekerasan, Anda dapat mengendalikan hal-hal dalam hidup Anda sendiri.
- Alih-alih berfokus pada apa yang tidak dapat Anda kendalikan, fokuslah pada apa yang berada dalam kendali Anda, seperti apa yang Anda makan, bagaimana Anda merespons orang, dan tindakan apa yang Anda ambil.
- Jika Anda cenderung beralih ke kebiasaan buruk, fokuslah untuk menemukan cara mengatasi stres yang bermanfaat. Misalnya, jika Anda beralih ke alkohol, temukan aktivitas sosial bebas alkohol untuk dilakukan bersama teman-teman seperti malam permainan atau malam menonton film. (Pastikan teman Anda menyadari keinginan Anda untuk menghindari alkohol dan tidak minum sendiri.) Jika Anda ingin menenggelamkan segalanya dengan televisi atau video game, berjalan-jalanlah.
Bagian 2 dari 3: Mencari Bantuan dan Dukungan
Langkah 1. Bersandar pada teman dan keluarga
Mintalah orang yang Anda percaya untuk berbicara tentang pengalaman dan stres Anda. Penting juga untuk memiliki waktu ketika Anda dapat terhubung dengan orang lain dan berbicara tentang hal-hal yang tidak berhubungan dengan kekerasan. Miliki teman dan anggota keluarga yang Anda tahu dapat Anda andalkan pada saat stres untuk diajak bicara, menangis, dan juga mengalihkan perhatian Anda dari masalah saat Anda membutuhkannya.
Meskipun Anda tidak tinggal di dekat keluarga atau teman, tulis email atau lakukan panggilan telepon untuk tetap terhubung. Terhubung dengan orang lain adalah penting ketika Anda sedang stres
Langkah 2. Berduka
Jika Anda kehilangan seseorang atau terkena dampak tragedi, luangkan waktu untuk berduka. Berduka terlihat berbeda untuk setiap orang, jadi lakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi kehilangan Anda secara efektif. Anda mungkin ingin mengelilingi diri Anda dengan teman-teman atau ingin menghabiskan waktu sendirian. Apa pun yang Anda lakukan, hargai perasaan dan pengalaman Anda.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam proses berduka atau merasa tidak dapat melakukannya sendiri, hubungi dukungan. Mintalah bantuan teman atau anggota keluarga atau hubungi terapis. Anda juga dapat terlibat dalam kelompok pendukung
Langkah 3. Rawat semua diagnosis kesehatan mental yang ada
Jika Anda menderita gangguan kecemasan, depresi, atau diagnosis kesehatan mental lainnya, Anda mungkin lebih sensitif terhadap stresor eksternal. Stresor seperti kekerasan massal dapat menyebabkan gejala yang memburuk. Jika Anda memiliki riwayat masalah kesehatan mental, waspadalah terhadap apa yang Anda rasakan dan bagaimana Anda mengatasi stresor di sekitar Anda.
Tetap pada obat yang diresepkan dan lanjutkan perawatan. Sekarang adalah waktu yang penting untuk tetap ekstra hati-hati dengan kesehatan mental Anda. Jika Anda melihat ada perubahan pada gejala Anda, hubungi penyedia medis atau kesehatan mental Anda
Langkah 4. Bicaralah dengan terapis
Jika Anda mengalami trauma, akan bermanfaat untuk berbicara dengan terapis. Seorang terapis dapat memberi Anda ruang untuk mengekspresikan diri dan membagikan perasaan Anda tanpa merasa dihakimi atau dipermalukan. Apa pun stres yang disebabkan oleh kekerasan, terapis dapat membantu Anda belajar mengatasi dan bersantai dengan lebih efektif.
Jika Anda berjuang dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD), terapis dapat membantu Anda memahami apa yang Anda rasakan dan membantu Anda mengatasi gejala dan trauma
Langkah 5. Hadiri kelompok pendukung
Kemungkinan Anda bukan satu-satunya orang yang terkena dampak kekerasan massal dan orang lain juga merasa stres atau khawatir tentang hal itu. Terhubung dengan orang lain dapat membantu dalam berbagi dukungan satu sama lain. Terutama jika Anda merasa kekurangan kelompok sosial atau teman dan keluarga untuk mendukung Anda, kelompok pendukung dapat membantu dalam membangun koneksi dan merasa bersatu dengan orang lain selama masa-masa sulit.
Cari kelompok pendukung melalui klinik kesehatan mental setempat, pusat komunitas, atau mintalah rekomendasi dari teman atau dokter
Bagian 3 dari 3: Mengurangi Stres Melalui Pilihan Gaya Hidup
Langkah 1. Hindari obat-obatan dan alkohol
Melarikan diri dari stres melalui obat-obatan dan alkohol dapat segera meredakannya, tetapi efek jangka panjangnya sering kali berbahaya. Narkoba dan alkohol mungkin terasa seperti pelarian yang mudah, namun stres akan menunggu Anda dan kembali dengan kekuatan penuh.
Jika Anda merasa stres di sekitar kekerasan massal, temukan outlet lain yang tidak termasuk obat-obatan atau alkohol
Langkah 2. Berlatih relaksasi
Salah satu jalan keluar yang sehat untuk stres adalah melalui latihan relaksasi. Selama 30 menit setiap hari, temukan tempat yang tenang untuk menenangkan pikiran dan emosi Anda. Lepaskan apa pun yang terjadi atau telah terjadi dan fokuslah pada relaksasi baik dalam pikiran maupun tubuh Anda. Ini dapat membantu menurunkan stres, menstabilkan suasana hati, dan mengurangi depresi.
Cobalah yoga, qi gong, tai chi, dan meditasi setiap hari. Masuk ke rutinitas berlatih relaksasi setiap hari untuk mengatasi stres sehari-hari dan untuk mengurangi tingkat stres secara keseluruhan
Langkah 3. Berlatihlah bersyukur
Saat Anda merasa kewalahan atau stres membuat Anda sedih, fokuslah pada sesuatu yang membuat Anda bersyukur. Renungkan hal-hal, orang, atau pengalaman yang Anda hargai dalam hidup Anda. Terutama jika Anda merasa putus asa, mempraktikkan rasa syukur dapat memberi Anda perspektif yang berbeda.
- Saat Anda merasa sedih atau putus asa, ubah pikiran Anda menjadi sesuatu yang Anda syukuri, meskipun itu sesuatu yang kecil. Fokus pada makanan yang harus Anda makan atau suara burung di luar.
- Biasakan menulis dalam jurnal rasa syukur setiap hari untuk menyoroti hal-hal positif dalam hidup Anda.
Langkah 4. Latihan
Meskipun olahraga mungkin merupakan hal terjauh dari pikiran Anda selama masa stres dan kekerasan, olahraga dapat membantu Anda mengelola stres dan merasa lebih baik. Olahraga dapat membantu Anda untuk rileks dan meredakan ketegangan di tubuh Anda. Ini juga dapat membantu pikiran Anda untuk berpikir lebih jernih dan lebih positif.
Berlari atau mendaki, atau jika Anda takut keluar, lakukan olahraga di rumah. Nyalakan musik dan menarilah, atau lakukan latihan di rumah dengan beberapa beban
Langkah 5. Pertahankan kebiasaan sehat
Menjaga tubuh dan pikiran Anda tetap sehat adalah cara yang bagus untuk melawan stres dan tetap sehat. Makan makanan yang sehat dan seimbang dan jangan melewatkan waktu makan. Hindari beralih ke gula atau kafein sebagai kenyamanan karena ini dapat membuat Anda jatuh dalam suasana hati dan energi Anda. Mengurangi dan meminimalkan asupan gula dan kafein dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan merasa lebih rileks.