Ketika Anda berpikir tentang meditasi, Anda mungkin secara otomatis membayangkan agama-agama Timur atau praktik-praktik zaman baru yang tidak sesuai dengan keyakinan Kristen Anda. Namun, meditasi disebutkan dalam Alkitab sekitar 20 kali, dan itu bisa menjadi cara yang bagus untuk merasa lebih dekat dengan Tuhan. Dalam meditasi Kristen, tujuannya adalah untuk memfokuskan seluruh keberadaan Anda pada Tuhan, daripada tradisi Timur yang mencoba mengosongkan pikiran Anda sepenuhnya. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan merenungkan Kitab Suci, meskipun Anda dapat memilih topik apa pun yang membantu Anda merasa dekat dengan Tuhan.
Langkah
Metode 1 dari 3: Merencanakan Meditasi Anda
Langkah 1. Pilih waktu saat Anda bisa sendirian
Untuk benar-benar fokus pada firman Tuhan, cobalah untuk memilih waktu untuk bermeditasi ketika Anda tidak akan terganggu oleh gangguan. Jika Anda tinggal bersama orang lain, misalnya, Anda mungkin mencoba bermeditasi sebelum mereka bangun atau setelah mereka tidur.
- Jika tidak mungkin untuk bermeditasi ketika orang lain sedang tidur atau keluar rumah, cobalah mengatakan sesuatu seperti, "Hei, saya akan berdoa dan membaca Alkitab saya selama sekitar 15 menit. Apakah ada yang membutuhkan sesuatu sebelum saya melakukannya?"
- Pastikan untuk menutup gangguan lainnya. Misalnya, Anda mungkin membisukan ponsel dan mematikan TV sampai selesai.
Langkah 2. Bermeditasi pada waktu yang sama setiap hari
Lebih mudah untuk mengubah sesuatu menjadi praktik yang konsisten jika Anda memiliki waktu khusus yang disisihkan untuk itu. Anda mungkin memilih untuk bermeditasi ketika pertama kali bangun atau sebelum tidur, misalnya, atau Anda mungkin mengambil beberapa menit dari istirahat makan siang Anda untuk mengabdikan diri pada firman Tuhan.
- Coba atur alarm untuk membantu Anda mengingat untuk bermeditasi pada waktu yang sama setiap hari.
- Mungkin perlu sedikit waktu untuk menemukan waktu yang paling cocok untuk Anda, jadi jangan khawatir jika Anda harus mengubahnya beberapa kali sebelum Anda terbiasa dengan rutinitas.
Langkah 3. Temukan posisi meditasi yang nyaman
Meskipun Anda mungkin membayangkan meditasi sebagai duduk bersila di lantai, sebenarnya tidak ada yang benar atau salah dalam hal bagaimana Anda harus duduk. Anda bisa duduk di atas bantal di lantai, kursi, atau di mana pun Anda berada. Namun, penting bagi Anda untuk memilih posisi yang nyaman bagi Anda, karena jika tidak, mungkin sulit untuk berkonsentrasi pada firman Tuhan.
Ingatlah bahwa jika Anda terlalu nyaman, seperti jika Anda berbaring di tempat tidur, Anda mungkin mulai mengantuk, yang juga dapat memengaruhi meditasi Anda
Langkah 4. Pilih subjek untuk direnungkan, seperti ayat Alkitab
Sebagian besar waktu, meditasi Kristen melibatkan membaca dan merenungkan ayat atau bagian Alkitab. Jika mau, Anda dapat menuliskan ayat tersebut pada kartu indeks atau buku catatan dan menyimpannya saat Anda bermeditasi, atau Anda dapat membacanya langsung dari Alkitab selama meditasi.
- Jika Anda melakukan renungan harian, Anda dapat merenungkan Kitab Suci dalam renungan setiap hari.
- Anda juga dapat memilih sebuah bagian dalam Alkitab dan membaca sampai ayat tertentu benar-benar menarik bagi Anda. Jika Anda tidak yakin harus mulai dari mana, cobalah membaca Mazmur, Amsal, atau Injil, yang merupakan kitab Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
- Jika Anda mau, Anda dapat merenungkan sesuatu selain Kitab Suci, selama itu membawa perhatian Anda kepada Tuhan. Misalnya, Anda mungkin merenungkan berkat Tuhan dalam hidup Anda atau pelajaran saleh yang telah Anda pelajari.
- Jika Anda merasa dekat dengan Tuhan ketika Anda berada di alam, Anda mungkin duduk di luar ruangan dan merenungkan keindahan ciptaan Tuhan.
Metode 2 dari 3: Merenungkan Firman Tuhan
Langkah 1. Mulailah dengan bermeditasi selama sekitar 5-10 menit
Jika Anda baru memulai meditasi Kristen, mulailah dengan sesi yang lebih pendek di mana Anda membiarkan firman Tuhan berbicara kepada Anda. Saat Anda merasa lebih nyaman dengan latihan ini, Anda dapat berlatih dari sana.
- Merencanakan untuk bermeditasi dalam jangka waktu tertentu dapat membantu Anda tetap fokus.
- Coba atur timer agar Anda tahu kapan meditasi Anda selesai.
Langkah 2. Pelajari ayat Alkitab atau subjek meditasi Anda dengan seksama
Jika Anda memilih sebuah Kitab Suci, bacalah dengan seksama setidaknya 2 atau 3 kali. Renungkan makna ayat tersebut, baik dalam arti luas maupun bagaimana ayat tersebut berlaku bagi Anda.
- Misalnya, Anda dapat memilih untuk merenungkan Ibrani 13:8, yang mengatakan, "Yesus Kristus adalah sama kemarin dan hari ini dan selamanya." Anda mungkin berpikir tentang apa artinya itu bagi orang Kristen mula-mula, tetapi juga apa artinya bagi Anda secara pribadi dalam perjalanan Anda bersama Dia.
- Jika Anda memilih untuk merenungkan keindahan alam Tuhan, Anda mungkin menemukan tempat dengan pemandangan yang indah, atau Anda mungkin memegang bunga atau daun halus di tangan Anda saat Anda memeriksanya.
Langkah 3. Fokus untuk mengisi pikiran Anda, bukan mengosongkannya
Banyak praktik meditasi mendorong Anda untuk melepaskan semua pikiran Anda, menjernihkan pikiran Anda sepenuhnya. Dalam meditasi Kristen, Anda masih perlu melepaskan pikiran yang tidak berhubungan, tetapi alih-alih mengosongkan pikiran Anda, cobalah untuk memusatkan seluruh perhatian Anda pada Tuhan.
- Jika Anda melihat pikiran Anda mulai melayang, baca kembali Kitab Suci Anda, atau kembalikan perhatian Anda ke objek atau pikiran yang sedang Anda renungkan.
- Jangan khawatir jika ini tampak sulit pada awalnya-ini akan menjadi lebih mudah dengan latihan.
Langkah 4. Tulis pemikiran Anda dalam jurnal jika Anda kesulitan fokus
Jika Anda mendapati bahwa pikiran Anda cenderung mengembara saat bermeditasi, membuat jurnal dapat membantu Anda tetap pada jalurnya. Mulailah dengan membaca dan membaca ulang ayat atau bagian Alkitab yang sedang Anda renungkan. Kemudian, tuliskan refleksi Anda tentang ayat itu, termasuk apa artinya menurut Anda dan bagaimana Anda dapat menghubungkan ayat itu dengan kehidupan Anda sendiri, secara pribadi.
Kombinasikan meditasi dengan jurnal doa dengan menuliskan permintaan doa Anda di akhir meditasi Anda
Langkah 5. Jadikan meditasi Anda sepribadi mungkin
Temukan cara untuk berhubungan dengan apa pun yang Anda katakan sehingga terasa nyata bagi Anda. Misalnya, jika Anda sedang mempelajari sebuah perumpamaan, Anda mungkin berpikir tentang bagaimana cerita itu bisa menjadi metafora untuk situasi dalam hidup Anda sendiri. Jika Anda bermeditasi tentang alam, pikirkan tentang kerumitan tubuh Anda sendiri dan keajaiban hidup sama sekali. Kemudian, coba bayangkan bagaimana Anda dapat memasukkan wawasan tersebut ke dalam kehidupan Anda sehari-hari.
- Misalnya, jika Anda membaca ayat seperti Mazmur 56:3, yang mengatakan, "Saat aku takut, aku percaya padamu," Anda mungkin memikirkan skenario di mana Anda mungkin merasa takut, lalu bayangkan diri Anda berpaling ke Tuhan dalam doa untuk kedamaian dan kenyamanan.
- Anda bahkan dapat menempatkan diri Anda dalam cerita Alkitab. Misalnya, jika Anda membaca tentang Yesus menggandakan roti dan ikan, Anda mungkin membayangkan bau roti atau rasa ikan.
Langkah 6. Akhiri meditasi Anda dengan doa
Meditasi tidak sama dengan berdoa, karena Anda merenungkan firman Tuhan, daripada berbicara kepada-Nya. Namun, Anda masih dapat mengakhiri meditasi Anda dalam doa-ini dapat membantu Anda merasa lebih dekat dengan Tuhan saat Anda kembali ke hari Anda.
Misalnya, Anda dapat berdoa seperti, "Ya Tuhan, terima kasih karena terus memberkati saya dengan kebijaksanaan-Mu. Tolong bantu saya mencari cara untuk membagikan kasih-Mu kepada orang lain hari ini. Amin."
Metode 3 dari 3: Menggunakan Sumber Daya untuk Meditasi
Langkah 1. Ikuti bersama dengan pelajaran Alkitab setiap hari
Jika Anda tidak ingin menghabiskan banyak waktu mencari ayat yang tepat untuk direnungkan setiap hari, cobalah membeli Alkitab pelajaran dari toko buku berbasis agama. Alkitab ini sering memiliki bacaan yang dipandu, dan mereka juga menyertakan catatan yang memberikan konteks dan wawasan tambahan ke dalam Kitab Suci. Cobalah membaca bagian untuk hari itu, bersama dengan catatan belajar. Kemudian, luangkan beberapa menit untuk merenungkan sebuah ayat yang menurut Anda bermakna hari itu.
Ingat, sementara Kitab Suci itu sendiri dianggap suci, catatan tambahan dalam Alkitab pelajaran ditulis oleh orang-orang. Jika interpretasi Anda tentang sebuah ayat Alkitab berbeda dari mereka, tidak apa-apa
Langkah 2. Bacalah renungan harian di awal meditasi Anda
Cara lain untuk menemukan ayat-ayat baru setiap hari adalah dengan menggunakan buku yang berisi renungan harian. Renungan ini biasanya dipusatkan di sekitar ayat atau bagian pendek, dan biasanya dipasangkan dengan anekdot pendek untuk membantu pembaca berhubungan dengan ayat tersebut. Bacalah renungan seperti biasanya, lalu asahlah ayat Alkitab hari itu saja saat Anda bermeditasi.
- Cobalah untuk menemukan renungan yang ditujukan untuk Anda. Misalnya, Anda dapat menemukan devosi yang ditujukan khusus untuk remaja, dewasa, orang tua, atau bahkan profesi tertentu, seperti perawat.
- Anda bahkan dapat mendaftar untuk devosi harian di email Anda jika Anda menemukan yang Anda sukai.
Langkah 3. Gunakan aplikasi untuk meditasi terpandu
Cari di play store di perangkat favorit Anda untuk aplikasi meditasi Kristen. Kemudian, muat aplikasi setiap hari selama meditasi normal Anda untuk mendapatkan ayat Alkitab baru yang dapat Anda fokuskan. Banyak yang menyertakan pengatur waktu meditasi, dan beberapa juga menyertakan musik penyembahan.
- Beberapa aplikasi lebih fokus pada penguatan kehidupan doa Anda, sementara yang lain dirancang untuk membantu Anda merasa lebih damai atau bahkan membantu Anda tidur lebih nyenyak.
- Beberapa aplikasi yang lebih populer termasuk Abide, Soultime, Hope, dan Whispers from God.
Langkah 4. Mintalah rekan-rekan seiman untuk menyarankan ayat-ayat yang baik untuk meditasi
Jika Anda lebih suka praktik meditasi yang lebih mandiri tetapi Anda masih bisa menggunakan bantuan untuk menemukan ide-ide untuk ayat, cobalah berbicara dengan pendeta Anda dan sesama anggota gereja. Tanyakan kepada mereka apakah ada ayat yang sangat berarti bagi mereka akhir-akhir ini, lalu tuliskan semuanya di buku catatan atau aplikasi catatan di ponsel Anda sehingga Anda dapat membacanya lagi nanti.