Anda mungkin khawatir jika anak Anda tiba-tiba memutuskan untuk tidak buang air besar atau mengalami kesulitan buang air besar. Sembelit sangat umum terjadi, terutama pada anak-anak. Untungnya, pada balita dan anak-anak, sembelit biasanya bukan merupakan tanda masalah medis lainnya. Sebaliknya, ini adalah masalah fungsional yang berarti tidak ada masalah fisik atau fisiologis. Anak Anda mungkin merasa buang air besar tidak nyaman, menyakitkan, tidak menyenangkan, atau sulit dalam beberapa hal. Sembelit mudah dicegah dengan memperbaiki tinja melalui diet. Anak Anda akan belajar untuk tidak takut buang air besar saat tinja terasa nyaman dan mudah dikeluarkan.
Langkah
Bagian 1 dari 2: Meningkatkan Pencernaan
Langkah 1. Hidrasi anak Anda
Tawarkan anak Anda setidaknya 32 ons air atau jus encer setiap hari. Cobalah untuk membuat 75% dari air itu, karena jus mengandung gula yang dapat menyebabkan diare. Cairan ekstra dalam tinja ini akan membuatnya lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Untuk mengencerkan jus, tambahkan 1 ons air untuk setiap ons jus. Hindari menggunakan jus yang mengandung gula. Pertimbangkan untuk mengencerkan jus prune, pir, atau apel
Langkah 2. Tawarkan makanan kaya serat
Jika anak Anda berusia antara satu dan tiga tahun, ia harus mendapatkan 19 gram serat sehari. Jika dia berusia antara empat dan delapan tahun, dia harus mendapatkan 25 gram serat sehari. Serat sangat penting dalam membantu meningkatkan tinja. Untuk meningkatkan jumlah serat dalam makanan anak Anda, tawarkan:
- Buah-buahan (biarkan kulitnya karena mengandung serat): pir, plum, apel, buah ara, dan buah persik.
- Berries: blueberry, stroberi, raspberry dan blackberry.
- Biji-bijian utuh yang belum diproses yang mengandung dedak (lapisan luar dari biji-bijian sereal): oat, gandum, jagung dan dedak padi.
- Kacang-kacangan: berbagai jenis juga dapat menawarkan mineral, tetapi perkenalkan ini secara perlahan karena balita Anda mungkin mengalami kembung.
- Sayuran: sayuran berdaun hijau (seperti mustard, collard, lobak, bit, bayam, kangkung, lobak swiss), brokoli, kubis Brussel, labu, kubis, kembang kol, kacang polong dan wortel.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian (termasuk biji rami yang digiling): Hanya berikan ini kepada anak-anak di atas usia 5 tahun karena dapat menimbulkan bahaya tersedak pada anak-anak yang lebih kecil.
Langkah 3. Hindari makanan olahan
Makanan olahan biasanya tinggi gula dan rendah serat. Kombinasi ini dapat menyebabkan diare, menambah kalori ekstra, menyebabkan obesitas, dan berkontribusi pada diabetes anak (semuanya meningkat). Anda juga harus menghindari makanan yang memiliki efek mengikat yang membuat sembelit semakin parah. Hindari atau kurangi makanan ini untuk sementara waktu:
- Pisang mentah atau pisang hijau
- Produk susu: susu, yogurt, keju, es krim
- daging merah
- nasi putih
Langkah 4. Bicaralah dengan dokter sebelum memberikan obat
Pantau tinja anak Anda setidaknya selama lima hari setelah Anda mulai menghidrasi dan meningkatkan serat. Jika Anda tidak melihat peningkatan, bicarakan dengan dokter anak Anda tentang merekomendasikan pelunak tinja yang dijual bebas yang dirancang untuk anak-anak. Sadarilah bahwa menggunakan segala jenis supositoria, pencahar atau pelunak tinja dapat memperburuk masalah dalam jangka panjang karena anak Anda dapat mengandalkan ini untuk buang air besar. Namun, penggunaan obat jangka pendek sampai perubahan pola makan berlaku aman dan efektif, terutama jika konstipasi parah.
Supositoria dan enema bisa menjadi pengalaman traumatis bagi balita Anda, jadi Anda harus mencoba menghindari penggunaan ini jika memungkinkan
Bagian 2 dari 2: Mencegah dan Mendiagnosis Sembelit
Langkah 1. Pijat anak Anda
Merangsang usus anak Anda dengan memijat lembut perutnya. Gunakan gerakan melingkar yang lembut untuk memberikan tekanan. Mulailah dari bagian kanan bawah perut dan pijat dengan gerakan melingkar ke atas lalu melintasi perut. Terus lakukan ini sampai ke bagian kiri bawah perut. Bersiaplah jika pijatan merangsang pergerakan usus yang normal.
Jangan pernah menekan dengan keras. Anda mungkin merasakan massa, terutama di bagian kiri bawah perut. Ini normal. Anda hanya merasakan tinja. Hindari godaan untuk menekan dengan keras pada massa ini
Langkah 2. Jadikan pelatihan toilet sebagai pengalaman positif
Jika Anda memaksakan pelatihan toilet, anak Anda mungkin menjadi stres, menyebabkan dia secara aktif menolak buang air besar. Anak Anda mungkin melihat pelatihan toilet sebagai hukuman dan sesuatu yang harus dihindari. Sebaliknya, jadikan itu pengalaman yang menyenangkan. Hadiahi anak Anda karena menggunakan toilet dan habiskan waktu anak Anda di toilet membacakan untuknya atau menceritakan sebuah cerita. Tetap bersamanya sepanjang waktu, tetap bahagia dan positif.
- Cobalah membiasakan balita Anda duduk di pispot segera setelah makan, selama sekitar 10 menit, setiap hari.
- Balita Anda mungkin menjelajahi area hidupnya yang dapat ia kendalikan, termasuk buang air besar (sampai batas tertentu). Bekerja dengannya untuk melatih toilet. Jangan hanya memaksanya.
Langkah 3. Jaga agar balita Anda tetap aktif
Tindakan jalan kaki atau lari sebenarnya membuat isi perut tetap terpijat menjadikan aktivitas sebagai obat alami sembelit. Cobalah untuk membiarkan anak Anda berlarian dan bermain setidaknya selama satu jam sehari.
Tunjukkan pada anak Anda cara meluncur dengan perutnya. Ini adalah cara yang bagus untuk memberi tekanan langsung pada usus, membantu melonggarkan tinja
Langkah 4. Perhatikan tanda-tanda konstipasi fungsional
Anak Anda dianggap sembelit jika ia berusia di bawah empat tahun dan mengalami dua dari kondisi berikut:
- Dua atau lebih sedikit buang air besar per minggu
- Kehilangan kendali atas buang air besar (inkontinensia tinja) setidaknya seminggu sekali setelah belajar menggunakan toilet
- Riwayat menahan buang air besar atau menolak latihan pispot
- Riwayat buang air besar yang menyakitkan atau sulit
- Kehadiran tinja besar di rektum
-
Riwayat tinja besar yang dapat menyumbat toilet
Bayangkan anak Anda menyentuh ibu jari dan jari telunjuknya bersama-sama, membuat lingkaran. Jika tinja anak Anda lebih besar dari diameter lingkaran itu, ia mungkin merasa tidak nyaman saat buang air besar
Langkah 5. Pertimbangkan apa yang dimaksud dengan buang air besar rata-rata untuk balita
Ada berbagai frekuensi buang air besar yang dianggap "normal", seperti halnya orang dewasa. Kebanyakan bayi buang air besar dua sampai empat kali sehari. Pada saat mereka bertambah tua, balita mengkonsolidasikan gerakan usus mereka dan mengeluarkan antara satu hingga dua tinja sehari.
Jika anak Anda cenderung buang air besar lebih sedikit tetapi tidak menunjukkan ketidaknyamanan atau kesulitan, itu mungkin normal untuk anak Anda
Tips
- Anda dapat menggiling biji-bijian atau biji rami dan menaburkan dedak di atas sereal, saus apel, sup atau semur.
- Bicaralah dengan dokter anak Anda jika ia mengalami sembelit yang tidak membaik dengan perubahan pola makan atau menyebabkan rasa sakit, muntah, atau nafsu makan berkurang.